1000 PEPERANGAN 1000 KEMENANGAN
Strategi I : “Perkokoh Tiang Pancang”
Mari menjadi ksatria nan tegar [2]
Berdiri kokoh menyimak alquran [3]
Jiwa siap di
Erat menggengam sebilah pedang
“Pedangku pena dan kepustakaan” [6]
Bersinar terang menyibak ilalang [7]
Menebar pelita semakin cemerlang...
Mari menatap jauh disana bintang
Menjangkau cakrawala menyentuh rembulan
Terus berjalan... [8]
Kita ukur setiap langkah [9]
Kita simak setiap suara
Kita hayati setiap nikmat [10]
Betapa indah setiap impian [11]
Betapa indah sebuah persaingan [12]
Kita tapak sepanjang sejarah
Menoreh syukur sepanjang jalan [13]
Bersabar meniti duri dan pedang... [14]
Ah
Mari runcingkan pena di tangan
“Buat lompatan besar!”
Kita jernihkan suara-suara [16]
Kita uapkan murninya pengetahuan
Kita serapditiap helai nafas [18]
Kita bagi ditiap perjumpaan [19]
Kita hadiahkan senyum terindah tuk siapapun [20]
Kita tunjukkan kemuliaan islam
Strategi II : “Penuhi Lumbung Perbekalan, kuasai puncak-puncak peradaban” [22]
Dengan semangat nan teguh
Kekuatan tak runtuh-runtuh
Perwakilan menyeluruh
Bersatu dipuncak takkan rubuh [24]
Kita sibak istana angkuh [25]
Mengangkat tinggi-tinggi keimanan nan teguh [26]
Apakah arti banyaknya wisma?
Lapangan terbuka, berpetualang
Dimana terletak tebing dan goa?
Terbongkar tanah muncul cahaya-cahaya
Menyibak langit berpendar jiwa
“uaaaA..AAaa..AaAAAAAAAA!!!.............”
Strategi III: “Menang Sebelum Berperang” [28]
Kemakmuran itu sungguh mempesonakan [29]
Kemanjaan hanya mengundang kematian [30]
Kemudahan itu sungguh ujian
Mari terus bergerak...
Aurat terbuka, tutup kelemahan [31]
Berhati-hati manisnya rayuan
Ketahui tanda-tanda pengkhianatan
Beri umpan khayalan, tangkap hantu meresahkan
Tanpa ribut diluar kandang
Ketahui siapakah sang dalang?
Buat ia begitu menyesal...
Musnahkan lawan dari dalam
“Kabarkan angin tiada terdengar”
Buat rerumputan pun bergoyang [33]
Dan sesaat terhembus dirisik bambu
Tangkap suara menggetarkan
Genggam erat nyiur melambai
Dan janur merangkai terang
Jalan nan jauh tak lagi menyerimpang
Strategi IV: “Menuju Medan Pertempuran”
Kirakan jauh menatap awan
Bersiap diri dilintasan rembulan
Timbun matahari dalam gudang
Kirakan rotasi sebelum berputar
Imbangi segala kekuatan
Ambil titik pokok peredaran
Rebut keuntungan jadi meteor bertaburan
Kita genggam selaksa awan
Didihkan matahari sumber kehangatan [35]
Berendam di air terjun oh menyejukkan...
Tanpa berkorban lebih bisa ditanggungkan
Tanpa terjajah jiwa-jiwa terhutang
Strategi V: Perang Psycology: ”Siapa yang menang dalam perang damai, dialah sang pemenang awal” [36]
Miliki senjata bayangan
Kaburkan pandangan dikegelapan malam
Tampar kesadaran hingga bintang berputar-putar
Buat hatinya mengecil dikepungan [37]
Buat mentalnya tergetar
Saat ia naik ke puncak [38]
Pasti
Angin ribut ia tak sempat berpegang
Saat jiwanya berlarian, “kita datang sang
Strategi VI: “Kecemerlangan Tertinggi Dicapai Jauh Sebelum Pertempuran” [40]
Mari menatap sesaat pohon bertumbuh
Kita nikmati bumi berseri
Menghirup wewanginya bunga [41]
“Ah warna-warninya begitu indah...”
“Buahnya begitu nikmat...”
Yuk, kita semai api membara [44]
Kita timbun panen raya [45]
Berkumpul puncak semangat...
Dan kala serangan datang [48]
Yuk kita [49] rubah arah,siaplah pertarungan [50]
Berpisah dari kemanjaan
Tampilkan segala kegagahan [52]
Menuju puncak ketangguhan
Meskidarah tercecer, tetap berdiri tegak “yang terdepan!”
Yakinkan diri, “Semua titah kemenangan!” [54]
Meniti jalan kemuliaan [55]
StrategiVII: “Perang Para Bintang”
Perang adalah kecepatan [56]
Rebut titik-titik keuntungan
Jelajahi lewat jalur tiada terduga, serang titik-titik tiada terjaga
Buat kafilah-kafilah kecil, “serang!...” [57]
Kepung-kacaukan yang mengaku besar
Biarkan ia jatuh dengan ombak bergulung datang [59]
Biarkan ia terima kembali badai yang tadinya ia kirimkan [60]
Jatuh diketinggian pecahkan batu besar [61]
“Mari cepat mengalir”
Menjebol tembok-tembok angkuh, titik-titik kelemahan... [62]
"Kilau semangat berselimut air"
"
Terus maju, menerjang
Hingga bumi berguncang-guncang!
Gunung terlewat pun bergoyang-goyang!... [63]
Strategi VIII: “Dapatkan Senyum Simpul Dalam Penaklukan”
Mari taklukkan jiwanya
Rebut hatinya tanpa tergores sedikit luka
Musnahkan kekejian amarah kita
Bersihkan niat pertarungan kita [65]
“Beri mereka rasa menang” [66]
Buat mereka tersadar tiada segan [67]
Semoga hidayah Allah segera datang [68]
Tuk bisa merangkul berpeluk erat
Mari berkelebat dilangit penuh bintang
Kita susun pelangi indah
Dan persaudaraan iman, “indahnya tiada tertandingkan...”
فَاعْلَمْأَنَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak Disembah) melainkan Allah. Dan memohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mu'min, laki-laki dan perempuan" (Muhammad: 19)
Strategi IX: “kala Terpaksa Mundur, Menghilangkan Jejak”
Kembali kenakan jubah bayangan
Lenyapkan diri di keindahan
Ambil nafas, atur jalan darah..
Tenangkan diri rehat sejanak [69]
Obati kelelahan, bangkitkan kembali kekuatan [70]
Tutupi kelemahan, susun kembali rasi bintang
Kita balas kembali, “kita
Kala tertangkap
Mari berpasrah tanpa kalah [74]
Tiap perang butuh bertenang...
Hingga benih kembali tumbuh
Daun-daun kembali mekar
Pohon-pohon lalu merindang
Dan bunga-bunga semakin mengindahkan pemandangan... [76]